ZAHID, SANG PECINTA AKHIRAT
الحمد
لله نحمده, ونستعين به,ونستهديه,
ونستغفره, ونعوذ بالله من شرور انفسنا وسيئات اعمالنا, من يهده الله فلا
مضل له, ومن يضلل فلن تجد له وليا مرشدا.
والصلاة
والسلام على سيدنا محمد, المبعوث رحمة للعالمين, مبشرا ونذيرا, وداعيا الى الله
باذنه, وسراجا منيرا. صلى الله عليه وعلى اله واصحابه, ومن سار على نهجه الى يوم
الدين, وسلم تسليما كثيرا.
Anak-anakku sayang..
Alhamdulillah,
segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Dengan pertolongan-Nya lah hari ini
kita kembali dapat berjumpa. Shalawat dan salam selalu
terkirim kepada baginda Rasulullah SAW.
Anak-anakku sayang..
Nabi
Muhammad SAW suatu ketika pernah ditanya tentang dunia dan akhirat. Beliau
menjawab bahwa dunia laksana mimpi bagi orang yang tertidur. Sedangkan akhirat
menurutnya adalah tempat kembalinya manusia menuju surga atau neraka.
Dunia
laksana bongkahan batu es yang terkena sinar matahari, perlahan meleleh dan
pada akhirnya musnah. Sedangkan akhirat seperti mutiara yang tak lekang oleh
waktu.
Demikianlah
perumpamaan dunia dan akhirat. Dunia hanyalah tempat persinggahan. Di akhirat
keabadian akan kita temukan. Allah SWT berfirman:
والاخرة
خير وابقى
Kehidupan
akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal (QS. Al-A’la: 17)
Sebaliknya,
Allah menganggap rendah dan hina kehidupan dunia ini.
قل
متاع الدنيا قليلٌ
Katakanlah:
“kehidupan dunia ini hanya sebentar…” (QS. an-Nisa: 77)
Anak-anakku sayang..
Allah
ciptakan kehidupan dunia ini laksana perhiasan, molek nan menawan. Itu
semata-mata untuk menguji manusia, siapa yang terbaik perbuatannya.
انا
جعلنا ما فى الارض زِينةً لَها لِنَبْلُوَهُمْ ايُّهُمْ احْسَنُ عملاً
Sesungguhnya
Kami telah menyediakan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar
Kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang terbaik perbuatannya (QS.
Al-Kahfi: 7)
Ayat
tersebut mengatakan bahwa sebaik-baiknya amal perbuatan di dunia adalah zuhud.
Zuhud berarti berpaling meninggalkan sesuatu yang dicintai menuju sesuatu yang
lebih baik. Dengan zuhud kita tinggalkan pesona kenikmatan dunia diganti dengan
kehidupan yang lebih baik yaitu akhirat.
Syetan
dengan berbagai macam cara menipu manusia dengan kenikmatan dunia. Kita
tinggalkan kewajiban shalat diganti dengan alasan kesibukan. Kita tinggalkan
ikatan tali silaturrahim dengan membangun setinggi-tingginya tembok pembatas di
antara kita. Kita abaikan dan biarkan saudara-saudara kita dalam kondisi lapar
dengan tempat tinggal yang tak layak huni, sementara kita permegah rumah dan
berganti kendaraan mewah. Demi karir dan jabatan kita halalkan berbagai macam
cara untuk meraihnya. Kita mencintai dunia seakan kita akan hidup
selama-lamanya.
Anak-anakku sayang..
Mari
sama-sama kita bersikap zuhud, dengan lebih mencintai akhirat daripada
kehidupan dunia. Sebab akhirat lebih baik dan menjadi tempat kembali kita untuk
selama-lamanya. Kita tinggalkan kesenangan duniawi untuk lebih mencintai
kewajiban-kewajiban kita sebagai hamba Allah SWT. Kita gadaikan kehidupan dunia
ini dengan lebih mencintai kehidupan akhirat. Sehingga kita menjadi Zahid,
yaitu pribadi yang zuhud, pribadi yang lebih mencintai akhirat dibanding
kehidupan dunia. Nabi bersabda bahwa bila kita ingin dicintai Allah maka kita
harus mempunyai sikap zuhud di dunia:
اِن اردتَ ان يحبك الله فازهد فى
الدنيا
Jika
engkau ingin dicintai Allah maka zuhudlah di dunia (HR. Ibnu Majah)
اعوذ
بالله من الشيطان الرجيم
الذين
يَسْتحِبُّونَ الْحياةَ الدنيا على الاخرةِ ويَصُدُّوْنَ عن سبيل الله ويبغونها
عِوَجًا اولئك فى ضلالٍ يعيدٍ
Artinya:
Orang-orang kafir adalah orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari
pada kehidupan akhirat, dan mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah
dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam
kesesatan yang jauh (QS. Ibrahim: 3)
MAN Tarumajaya Bekasi, 05-10-2013
Teruntuk Anakku Sayang, Moh. As’ad Zahid
Semoga Menjadi Anak Yang Sholeh
0 komentar:
Posting Komentar