Labels

Senin, 11 Februari 2013

MENGINGAT KEMATIAN



MENGINGAT KEMATIAN

الحمد لله الذى قصم بالموت رقاب الجبابرة, وكسر به ظهور الأكاسرة, وقصر به امال القياصرة الذين لم تزل قلوبهم عن ذكر الموت نافرة. والصلاة على محمد ذى المعجزات الظاهرة والايات الباهرة وعلى اله واصحابه وسلم تسليما كثيرا.
           

Anakku sayang..
Ada satu ayat di dalam al-Qur’an, surat al-Kahfi ayat 45 yang mudah-mudahan dapat menjadi renungan kita pada kesempatan kali ini.

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
واضرب لهم مثلا الحيوة الدنيا كماء انزلناه من السماء فاختلط به نبات الارض فاصبح هشيما تذروه الرياح وكان الله على كل شيئ مقتدرا
Allah SWT mengumpamakan hidup ini laksana pohon-pohon yang hidup dan tumbuh dengan sebab adanya air. Akarnya terpendam kuat di perut bumi. Dahannya kokoh tinggi menjulang. Hijau warna daun menghiasi semua cabang-cabangnya. Sesaat kemudian datang angin meremukkan segalanya. Hilang sekejap pohon-pohon tersebut dari muka bumi tanpa menyisakan bekas.

Anakku sayang..
Hidup dan kematian. Seperti dua sisi mata uang. Nyaris tanpa jarak. Rasanya baru kemarin, kaki ini mampu  melangkah sejauh yang kita ingini. Rasanya baru kemarin, mata ini mampu melihat jelas sesuatu yang ada di hadapan kita. Rasanya baru kemarin, badan ini mampu mengangkat beban yang begitu berat. Rasanya baru kemarin, rambut ini berwarna hitam kemudian tiba-tiba berubah menjadi putih. Semua itu telah berlalu seperti sekejap mata memandang. Ada satu waktu yang telah menanti kita, yaitu kematian. Rasulullah SAW suatu ketika pernah ditanya perihal kehidupan dunia oleh seseorang yang tidak lain adalah malaikat Jibril Alaihissalam.

يا رسول الله ماالدنيا؟ قال كحلم النائم. قال وما الاخرة؟ قال فريق فى الجنة وفريق فى السعير. فما الجنة؟ قال بدل الدنيا لتاركها فان ثمن الجنة ترك الدنيا. قال فما جهنم؟ قال بدل الدنيا لطالبها. قال فما خير هذه الامة؟ قال فكم القرار فيها؟ قال كقدر المتحلف عن القافلة. قال فكم ما بين الدنيا والاخرة؟ قال غضمة عين.
Wahai Rasulullah, bagaimana dunia itu? Rasulullah menjawab: Dunia laksana bunga mimpi bagi orang yang sedang tidur. Rasulullah kembali ditanya: Apa yang di maksud dengan akhirat? Rasulullah menjawab: Akhirat adalah tempat bagi sekelompok orang di surga dan sebagian lagi berada di neraka. Apa yang disebut dengan surga? Rasulullah menjawab: Adalah imbalan bagi orang-orang yang meninggalkan dunia. Apa yang dimaksud dengan  jahannam? Jawab Rasulullah: Yaitu imbalan bagi orang yang mencari dunia. Lantas bagaimana sebaik-baiknya umat ini? Rasulullah menjawab: Yaitu orang-orang yang ta’at kepada perintah Allah SWT. Bagaimana keadaan orang yang tinggal di dunia? Rasulullah menjawab: Yaitu laksana orang yang sedang menanti keberangkatan untuk pergi. Berapa lama seseorang tinggal di dunia? Rasulullah menjawab: Yaitu seperti orang yang tertinggal pergi satu rombongan dan menanti rombongan berikutnya. Rasulullah kembali ditanya: Berapa jarak antara dunia dan akhirat? Rasulullah menjawab: Jarak antara dunia dan akhirat yaitu laksana sekejap mata memandang.

Anakku sayang..
Musibah yang terbesar dalam hidup adalah kematian. Namun ada lagi musibah yang lebih besar dari kematian itu sendiri, yaitu lupa bahwa kita akan mati. Manusia yang melupakan kematian akan mencintai dunia dengan segala isinya. Terlena, mengenyampingkan tempat akhir yang akan dituju, yaitu akhirat. Nabi berpesan kepada kita untuk selalu mengingat kematian.

اكثروا من ذكر هاذم اللذات..
“ Perbanyaklah wahai manusia mengingat kepada kematian” (HR. Abi Hurairoh)

Dalam hadis lain riwayat ‘Umar bin Yasir, Nabi bersabda:

كفى بالموت واعظاً
“ Cukuplah kematian itu sebagai peringatan untukmu”


Cara terbaik mengingat kematian yaitu dengan mengingat kembali keadaan orang tua kita, anak-anak kita, saudara kita, sahabat kita, tetangga kita, yang telah mendahului kita. Kokoh dan indahnya bentuk mereka telah terhapus oleh tanah, tinggal kini tulang belulang yang berserakan. Kematian tidak hanya membawa orang-orang yang tua renta. Kematian juga datang kepada yang kecil maupun yang muda.

Anakku sayang..
Semoga kita dapat selalu ingat kepada kematian. Sehingga timbul di hati ini rasa takut dan khawatir. Dan pada akhirnya kita menjadi manusia-manusia yang suka bertaubat kepada Allah SWT.

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
قل إن الموت الذى تفرّون منه فانه ملاقيكم الى عالم الغيب والشهادة فينبئكم بما كنتم تعملون
Artinya: Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (al Jumu’ah: 8)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Followers

About Me

Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Translate