Labels

Minggu, 24 Maret 2013

MENGGAPAI SYUKUR



MENGGAPAI SYUKUR

الحمد لله اهل الحمد والثناء, المنفرد برداء الكبرياء, المتوحد بصفات المجد والعُلاء, المؤيد صَفْوة الاولياء بقوة الصبر على السراء والضراء والشكر على البلاء والنَعْماء. والصلاة على محمد سيد الأنبياء وعلى اصحابه سادة الأصفياء وعلى اله قادة البررة الأتقياء صلاة محروسة بالدوام عن الفناء, ومصونة بالتعاقب عن التصرم والانقضاء.

Anak-anakku sayang
Alhamdulillah, mari sama-sama kita ucapkan sebagai tanda syukur atas semua ni’mat yang telah Allah berikan kepada kita. Sehingga dengan ni’mat-Nya pula kita dapat kembali bersua untuk saling menasehati. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada hamba pilihan, Sayyidina Muhammad SAW, makhluk termulya yang tetap berusaha bersyukur meski segala dosanya telah terampuni oleh Allah SWT. Sebagaimana terucap dari bibir istri beliau, Sayyidatuna ‘Aisyah Radiallahu Anha:

اليس قد غفر الله لك ما تقدم من ذنبك وما تأخر
Bukankah Allah telah mengampuni semua dosa engkau yang lalu dan yang akan datang?

فما هذا البكاء فى السجود وما هذا الجهد الشديد؟
Mengapa selalu ada tangisan di dalam sujudmu?  Dan mengapa engkau lakukan shalat malam dengan jerih payah?
Rasulullah kemudian menjawab:

قال افلا اكون عبدا شكورا؟
Tidakkah aku senang bila menjadi hamba yang bersyukur?

Anak-anakku sayang
Hakekat syukur adalah kebahagiaan di akhirat. Syukur berarti mempergunakan setiap ni’mat yang Allah berikan kepada kita di tempat yang Allah cintai. Sedangkan kufur berarti tidak mempergunakan setiap ni’mat yang Allah berikan kepada kita atau ni’mat tersebut kita pergunakan di tempat yang Allah murkai.
Betapa tidak terhingga banyaknya ni’mat yang Allah telah berikan kepada kita. Allah SWT berfirman di dalam al-Qur’an surat Ibrahim ayat 34:

وان تَعُدُّوا نعمة الله لا تُحءصوها
Dan jika kamu menghitung ni’mat Allah, niscaya kamu tidak dapat menghitungnya.
Bukankah kita dapat mengecap setiap rasa. Itu karena kita diberi indra perasa. Bukankah kita dapat merasa harum mewangi aroma. Itu karena kita diberi indra pencium. Bukankah kita dapat melihat keindahan alam semesta. Itu karena ada indra penglihatan.Bukankah kita dapat mendengar setiap bait kata. Itu karena kita diberi indra pendengaran. Bukankah kita dapat berbicara karena ada pita suara. Bukankah kita dapat berpikir sehingga kita dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Itu karena kita diberi akal. Bukankah kita dapat meni’mati apa yang terhampar di muka bumi dan yang terpendam di perut bumi. Bukankah kita dapat merasakan isi lautan. Bukanakah kita dapat bergerak sebab cahaya matahari. Bukanakah kita dapat terlelap dengan adanya malam. Dan bukankah setiap helaan napas untuk hidup itu karena ada udara.
Semua itu adalah ni’mat-ni’mat Allah SWT yang diberikan kepada kita untuk dapat kita jadikan alat pendekatan diri kepada-Nya. Bila ni’mat-ni’mat tersebut kita tidak pergunakan atau kita pergunakan di tempat yang Allah murkai, maka itu berarti kita telah kufur.

Anak-anakku sayang
Betapa teramat tinggi derajat yang Allah akan berikan bagi orang-orang yang bersyukur. Allah berjanji akan langsung memberi tambahan ni’mat kepada hamba-Nya yang bersyukur. Sebagaimana firman-Nya dalam al-Qur’an surat Ibrahim ayat 7:

لئن شكرتم لأزيدنكم
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah ni’mat kepada kamu.
Ada tiga tahap yang harus dilalui untuk menjadi hamba yang bersyukur. Pertama, terlebih dahulu meyakini bahwa setiap ni’mat berasal dari Allah. Kedua, timbul rasa gembira atas setiap ni’mat yang diberi oleh Allah. Dan ketiga, merealisasikan rasa gembira tersebut dengan cara bertekat dalam hati untuk menuju kepada kebaikan. Lalu diucapkan dengan lisan dengan mengatakan Alhamdulillah.  Setelah itu mempergunakan ni’mat-ni’mat tersebut pada tempat yang Allah cintai. Bila kita menyadari bahwa tangan yang kita miliki adalah ni’mat dari Allah, maka ucapkan alhamdilillah. Kemudian pergunakan tangan tersebut untuk mengambil sesuatu yang baik. Dengan demikian kita telah bersyukur atas ni’mat tangan yang Allah berikan kepada kita. Bila kita menyadari pangkat, harta dan jabatan yang kita miliki adalah ni’mat dari Allah, kemudian kita ucapkan Alhamdulillah. Lalu kita pergunakan pangkat, harta dan jabatan tersebut di jalan kebaikan. Maka kita telah bersyukur atas ni’mat Allah tersebut.

Anak-anakku sayang
Marilah sama-sama kita intropeksi diri. Bertanya pada diri masing-masing. Sudahkah kita bersyukur atas ni’mat-ni’mat yang Allah telah berikan kepada kita?
Boleh jadi, kemiskinan di negeri  yang kaya raya sumber daya alamnya dengan slogan gemah ripah loh jinawi merupakan azab dari Allah sebab kita tidak bersyukur kepada-Nya. Tidak dapat mengolah kekayaan negeri ini dengan baik. Boleh jadi, carut marutnya penegakan hukum di negeri ini adalah azab dari Allah sebab tidak pernah kita mengupayakan tegaknya keadilan di negeri ini.
Allah berjanji tidak akan memberikan azab kepada hamba-Nya yang bersyukur. Firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 47:

ما يفعل الله بعذابكم ان شكرتم وامنتم
Allah tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman.
Mudah-mudahan kita semua dapat menjadi hamba yang bersyukur atas setiap nikmat yang Allah berikan kepada kita. Sebagaimana firman-Nya dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 152:

فاذكرونى اذءكثركم واشكروا لى ولا تكفرون
 Maka ingatlah kamu kepadaku, niscaya aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari ni’mat-Ku.  

0 komentar:

Posting Komentar

 

Followers

About Me

Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Translate