HIKMAH PUASA
الحمد لله الذى اعظم على عباده المنة, بما دفع عنهم كيدَ الشيطان وفنَّه,
وردَّ أمله وخيَّب ظنَّه, إذ جعل الصوم حِصْنا لأوليائه وجُنَّة, وفتح لهم به
أبواب الجنة, وعرّفهم أن وسيلة الشيطان الى قلوبهم الشهواتُ المستكنة وإن بقمعها
تصبح النفس المطمئنة ظاهرةَ الشوكة فى قصْم خَصْمها قوية المنة, والصلاة على محمد
قائد الخلق ومُمهِّد السنة وعلى اله واصحابه ذوى الأبصار الثاقبة والعقول
المرجِّحة وسلم تسليما كثيرا.
Alhamdulillah,
segala puji bagi Allah SWT yang telah
menjadikan hamba-Nya terhormat sebab mampu
keluar dari tipu daya syetan
dengan cara berpuasa. Shalawat dan salam selalu terikrim kepada baginda Rasulullah, Muhammad SAW.
Anak-anakku sayang
Hari ini, tepat di hari yang ke -12 kita
melaksanakan ibadah bulan Ramadhan 1432 H. Bulan ini dinamai Ramadhan yang
berarti membakar setiap dosa-dosa yang telah kita perbuat oleh sebab selama
bulan ini kita melakukan amal-amal baik di dalamnya, diantaranya berpuasa.
Puasa
berarti berusaha mengalahkan musuh Allah SWT, yaitu syetan.
Dengan berpuasa kita berusaha mengekang syahwat atau nafsu perut dan kemaluan
kita. Sebab, syahwat atau nafsu itulah yang menjadi tempat bersemainya syetan dalam diri
kita. Sehingga ada hijab atau jarak yang membuat kita dan Sang Pencipta, Allah SWT menjauh. Nabi bersabda:
لولا ان الشياطين يحومون على قلوب بنى ادم لنظروا الى ملكوت السموات
Seandainya
tidak ada syetan yang
mengitari hati-hati anak Adam, niscaya mereka dapat melihat alam malakut.
Anak-anakku sayang
Ada
beberapa hikmah atau pengetahuan yang dapat kita peroleh dari pelaksanaan
ibadah puasa. Hikmah pertama, puasa adalah bentuk kepatuhan kita sebagai hamba
untuk melaksanakan perintah Allah SWT. Bila kita telah merasakan bentuk kepatuhan kita kepada Sang
Pencipta maka kita telah mencapai inti tujuan dari ibadah. Allah SWT berfirman:
وأمرنا لنسلم لرب العالمين
Dan kita disuruh menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam. ( al-An’am:
71)
Hikmah kedua, puasa adalah madrasah, sekolah
tempat mendidik jiwa agar menjadi pribadi yang sabar menanggung setiap
kesulitan. Menjadikan pribadi yang mampu mengatur dan mengontrol nafsu atau keinginannya.
Bukan sebaliknya, nafsu atau keinginan yang mengatur manusia sehingga manusia
tidak ubahnya seperti binatang. Allah SWT menyindir orang-orang yang diatur oleh nafsu atau keinginannya
dalam surat Muhammad ayat 12:
ويأكلون كما
تأكل الأنعام والنار مثوًى لهم
Dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang.
Dan neraka adalah tempat tinggal mereka.
Ketiga, puasa dapat menjadikan manusia menjadi
pribadi yang penuh cinta kasih kepada sesama, empati kepada kesulitan orang
lain, harus lembut perasaannya, dermawan, suka menyeka air mata orang-orang
yang sengsara, dan pelipur bagi orang-orang yang ditimpa bencana. Hikmah
keempat, puasa dapat mensucikan nafsu basyariyah atau sifat kemanusiaan
yang melekat dalam diri kita dengan cara menanamkan rasa takut kepada Allah SWT,
baik di tempat tertutup maupun di tempat terbuka. Sehingga kita menjadi pribadi
yang bertaqwa yang menjadi tujuan dari puasa itu sendiri, لعلكم تتقون, agar kamu menjadi
pribadi yang bertaqwa.
Anak-anakku sayang
Mari
sama-sama kita introspeksi
diri. Apakah selama ini kita telah melaksanakan perintah Allah sebagai bentuk
kepatuhan kita sebagai hamba? Berapa banyak kewajiban yang kita abaikan? Bahkan
kita lupakan? Apakah selama ini kita mampu mengontrol keinginan kita, nafsu
kita? Boleh jadi kita telah menjadi budak nafsu kita. Kita korupsi, kita
halalkan berbagai macam cara
demi kekuasaan, pekerjaan, jabatan. Kita tidak ubahnya seperti binatang yang
hidup demi perut dan nafsu semata. Apakah kita juga telah menjadi pribadi yang
punya belas kasih kepada sesame? Tahukah, bila saat ini 7 juta lebih saudara
kita di Somalia mengalami bencana kelaparan? 29 ribu anak-anak balita meninggal
dunia. 640 ribu anak-anak mengalami kekurangan gizi. Tahukah, saat ini, di negeri kita masih ada 30,2 juta rakyat miskin? Belum lama di
kediri, Jawa Timur, seorang ibu nekat mencuri beras untuk anak-anaknya yang
sedang kelaparan. Boleh jadi, tetangga kita, saudara kita, saat ini dalam
kondisi sulit untuk sekedar mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari. Sudahkah
kita punya empati, rasa belas kasih kepada mereka? Sehingga kita dapat
mengulurkan tangan, memberi sedikit dari kelebihan kebutuhan kita. Dan apakah
kita juga telah menjadi pribadi yang bertaqwa, takut kepada Allah di saat ada
atau tidak ada orang lain? Bila kita giat, semangat, jujur, disiplin, di saat
ada orang lain di sisi kita. Apakah tetap seperti itu ketika tanpa orang lain di sisi
kita?
Anak-anakku sayang
Mudah-mudahan
Ramadhan kali
ini tidak sekedar menyapa kita. Lebih dari itu, kita berharap Ramadhan dapat
menjadi madrasatun ruhiyatun, tempat pensucian jiwa kita. Sehingga kita
dapat menjadi pribadi-pribadi yang patuh, taat kepada setiap perintah-perintah Allah dan Rasul-Nya, menjadi pribadi-pribadi yang sabar yang dapat mengontrol nafsu atau
keinginan kita, menjadi pribadi-pribadi yang punya rasa belas kasih kepada
sesama, menjadi pribadi-pribadi mu’min yang bertaqwa kepada Allah dan menjauhi
larangan-larangan-Nya.
ياايها الذين امنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
Hai orang-orang yang beriman! Diwajibkan berpuasa atas kamu sebagaimana
telah diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu menjadi pribadi-pribadi yang bertaqwa ( QS. Al-Baqarah: 182)
0 komentar:
Posting Komentar