RASULULLAH, TELADAN TERAGUNG
الحمد لله رب العالمين, وصلى الله على اكرم رسله, واشرفِ خلْقهِ سيد
الأولين والاخرين, نبيِّنا محمدٍ وعلى اله وصحبه اجمعين
Anakku sayang..
Saat
ini kita berada di awal bulan Rabi’ul Awwal tahun 1433 H. Dua hari lagi Insya
Allah kita merayakan hari lahirnya makhluk termulia, Muhammad SAW. Oleh karena
itu ada baiknya mari kita kembali mengingat sepenggal kisah detik-detik
kelahiran beliau untuk kita jadikan sebagai uswatun hasanah, suri tauladan bagi
kita. Sehingga kita berharap kelak akan memperoleh syafaatnya di hari
pembalasan.
Anakku sayang..
Rasulullah
Muhammad Shallallah ‘Alaihi Wasallam. Manusia teragung sepanjang zaman. Insan
kamil yang Allah tidak pernah menciptakan makhluk sepertinya. Cahaya yang
menerangi jagat raya dari kegelapan ketiadaan. Namanya bersanding mesra dengan
nama penguasa segala yang ada, Allah Azza Wajalla. Manusia mukmin seluruh dunia
tidak pernah henti merindukannya. Selalu melafalkan pujian dan persembahan doa
buatnya, Allahumma Shalli ‘Ala Muhammad.
Muhammad
memang lahir di akhir zaman, namun nurnya tercipta sebelum Allah menciptakan
segala sesuatu. Ketika Allah hendak memindahkan nur itu ke dalam rahim Siti
Aminah, Jibril berkeliling jagat memberikan kabar gembira. ‘Arsy
guncang. Kursi tunduk dan tenang. Langit dipenuhi cahaya. Riuh gemuruh,
malaikat melantunkan puji-pujian ke hadirat Allah. Angin berhembus lembut. Bumi
yang semula kering kerontang diselimuti sutra hijau dedaunan yang bertumbuhan.
Pohon-pohon digelayuti lebat buah-buahan. Binatang peliharaan quraisy ramai
membicarakan kehamilan Aminah. Berhala-berhala berjungkir balik. Mayapada
menghirup gelas-gelas anggur kebahagiaan. Semuanya, tidak sabar menanti
kelahiran Muhammad.
Pada
malam kelahiran Muhammad, api abadi sesembahan kaum Majusi di Persia yang terus
menyala pada masa Nabi Musa, padam. Gempa melanda istana kisra, hingga empat
belas terasnya ambles. Lautan sawah di Iran yang terbentang dari Hamdan ke Qum
seluas 6 farsakh (199,584 km persegi), susut mongering. Berhala-berhala di
seluruh penjuru, tiba-tiba roboh berjungkir balik. Bintang-bintang berhamburan
memburu istana Iblis, hingga hancur berkeping-keping. Syetan kala itu, tidak
lagi bisa mencuri dengar.
Senin,
12 Rabi’ul Awal, genap sudah 9 bulan usia kehamilan. Hari itu Aminah dilanda
oleh rasa sakit hendak melahirkan. Maka kemudian lahirlah Muhammad. Keluar dari
rahim bundanya, sang jabang bayi telentang menghadap kiblat. Kedua tangannya
tergeletak di atas tanah. Wajahnya mendongak ke langit. Sudah terkhitan dan
ari-arinya terpotong. Tidak sedikitpun, kotoran melahirkan yang menempel di
tubuhnya.
Anakku sayang..
Demikianlah
sepenggal kisah menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW, manusia teragung
sepanjang zaman. Padanya suri tauladan kita dapatkan.
لقدْ كان لكم فى رسول الله اُسْوةٌ حسنةٌ لِّمنْ كان يرْجوا اللهَ
واليومَ الاخرَ وذكر اللهَ كثيراً
Sesungguhnya,
dalam perjalanan dan diri Rasulullah ada suri tauladan bagi kalian, yaitu bagi
orang yang mengharap rahmat Allah dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah
(QS. Al-Ahzab: 21)
Beliau memberi tauladan kepada kita dengan
selalu berpakaian bersih, membersihkan gigi dan mulut beliau dengan bersiwak,
memakai wangi-wangian, menyisir rambut kepala dan jenggot beliau, tidak pernah
terlontar dari bibir beliau kata keji maupun kotor serta omongan yang tidak
berguna, beliau selalu menjadi pendengar setia, tidak memotong perkataan lawan
bicaranya di tengah pembicaraan, beliau selalu mengunjungi sahabat dan bertanya
tentang keadaannya, baik sahabat itu besar atau kecil, yang kaya atau yang
miskin, beliau menempati tempat duduk di mana beliau sampai, tidak mengusir
orang yang terlebih dahulu sampai dari tempat duduknya, beliau adalah orang
yang paling dermawan, beliau tidak membentangkan kedua kakinya ketika berada di
antara sahabatnya, beliau tidak minta dilayani, beliau sendiri yang menambal
sandal dan pakaiannya yang rusak, beliau sendiri yang menyapu dan membersihkan
rumahnya, setiap persoalan selalu beliau musyawarahkan dengan para sahabat
meskipun beliau adalah makhluk paling mulia yang unggul kemampuan nalarnya dan
berlimpah ilmu pengetahuannya, beliau juga sebagai manusia yang teguh
pendiriannya, tidak tergoda dengan jabatan dan harta yang berlimpah yang
diberikan kaum Quraisy untuk menghentikan dakwah risalah tuhannya.
Anakku sayang..
Di tengah krisis moral, krisis keteladanan
kepemimpinan yang menimpa negeri ini, maka kita berharap dengan datangnya
kembali bulan Maulid, dapat menjadikan pribadi kita, pribadi pemimpin-pemimpin
kita, menjadi pribadi-pribadi yang bermoral, berakhlakul karimah, seperti suri
tauladan yang dicontohkan Rasulullah SAW.
وإنّك لعلى خُلُقٍ عظيمٍ
Dan
sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS. Al-Qalam: 4)
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
ان الله وملائكتَه يصلّون على النبيِّ ياايها الذين امنوا صَلُّوْا
عليه وسلِّموا تسليماً
Artinya:
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya (QS: Al-Ahzab: 56).
0 komentar:
Posting Komentar