RAJA & KHOUF
الحمد لله رب
العالمين , و العاقبة للمتقين , والصلاة على سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم و اله
وصحبه أجمعين .
Dengan mengucap Alhamdulillahirabbil ‘alamin, kita
memuji kepada Allah, Tuhan semesta alam. Ungkapan Alhamdulilahirabbil ‘alamin,
juga sebagai kata penutup setiap permohonan bagi orang-orang yang bertaqwa.
Shalawat dan salam selalu tercurah teruntuk baginda
Rasulullah, Muhammad SAW, keluarga, serta para sahabat beliau.
Anakku sayang..
Di dunia ini, baik dan buruk akan selalu menyertai
perjalanan hidup kita. Hati akan terasa gembira bila mana ada kebaikan teruntuk
kita. Sebaliknya, kesedihan akan terasa di hati manakala sesuatu yang tidak
disukai menimpa hidup kita.
Bila di pikiran kita terbersit kejadian buruk yang
akan menimpa kita di kemudian hari sehingga hati kita terasa sedih dan sakit
maka kondisi demikian dinamai dengan khouf atau perasaan khawatir. Namun, bila
di pikiran kita terbersit sesuatu yang baik yang akan menimpa kita di kemudian
hari hingga hati kita terasa gembira maka kondisi tersebut dinamai dengan roja
atau perasaan optimis.
Anakku sayang..
Sifat optimis harus ada di dalam diri setiap muslim. Setiap kesalahan yang
kita perbuat pasti akan mendapat ampunan dari Allah selama hambanya ingin
kembali dan bertaubat kepada-Nya. Hilangnya
rasa optimis akan melahirkan sifat putus asa. Agama melarang keras sifat putus
asa;
لا تقْنَطُوا من رحمة
الله ان الله يغفر الذُنُوْبَ جميعا
Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. (QS. Az-Zumar: 53)
Nabi Muhammad bersabda;
لا يموتنّ احدكم الا
وهو يُحسِن الظنَّ بالله تعالى
Jangan kamu sekalian mati dengan tanpa rasa optimis bahwa Allah SWT
akan selalu memberi rahmat dan ampunan bagi hamba-hambanya yang bertaubat.
Dalam hadis qudsi Allah SWT berfirman;
لو أذنب العبد حتى
تبلغَ ذنوبه عَنانَ السماءِ غفرْتُها له ما استغْفرَنى ورَجانى
Seandainya dosa seorang hamba sampai seisi langit,
pasti Aku akan ampuni selama ia bertaubat dan optimis bahwa dosanya akan
terampuni.
Anakku sayang..
Sifat optimis juga harus diimbangi dengan perasaan
khawatir dalam jiwa. Kita mesti khawatir jika tempat kembali kita kelak adalah
neraka. Kita mesti khawatir bila kita meninggal dunia sedangkan kita belum bertaubat. Kita mesti khawatir jika fisik ini
lemah sebelum sempat menunaikan kewajiban kita. Kita mesti khawatir bila hari
ini kita istiqomah, selalu berbuat baik, namun esoknya kita meninggalkannya,
kita ganti dengan keburukan. Kita mesti khawatir jika diri ini akan terbawa
nafsu perut dan kemaluan. Kita mesti khawatir bila banyak ni’mat yang diberikan
akan kita salah gunakan. Kita mesti khawatir jika sisa umur kita dilumuri
dengan dosa. Kita juga mesti khawatir
bila anak-anak kita bukannya dapat meringankan beban dosa kita di akhirat, tapi
malah menambah beban dosa-dosa kita kelak.
Bila perasaan khawatir hilang dari diri kita maka akan
lahir sifat sombong, dengki dan hasud. Allah SWT akan memberikan petunjuk,
rahmat, ilmu, serta ridho-Nya teruntuk orang-orang yang mempunyai rasa khawatir
dalam dirinya. Firman-Nya dalam Al qur’an:
و فى نُسْخَتِها
هُدًى ورحمةٌ للذين هم لِربِّهم يَرْهَبُوْنَ
Dan dalam tulisan Taurat terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang
takut kepada Tuhannya. (QS. Al A’raf: 154)
Anakku sayang..
Hati ini laksana bumi. Mari kita tanam hati ini dengan
benih iman. Kita sirami dengan air ketaatan. Akhlak tercela laksana duri yang
harus kita singkirkan agar tanaman dapat tumbuh besar dan lebat. Kelak pada
hari kiamat pohon itu akan kita panen untuk bekal kita menghadap Allah SWT.
Masih di bulan baik ini, bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, kita jadikan
sunnah-sunnah beliau menjadi pedoman hidup kita. Di antara ajaran Nabi yaitu,
menjadikan diri kita menjadi pribadi yang optimis sebab ada kebaikan yang telah
kita tanam untuk bekal kelak di akherat. Namun, demi menjaga diri ini dari
sifat sombong, dengki dan hasud, maka kita harus tanamkan rasa khawatir bila
kebaikan yang telah kita tanam itu mungkin hancur oleh sebab dosa-dosa yang
kita perbuat.
Akhirnya, mari kita ucapkan;
نسأل الله حُسن
التوفيق بكرمه
Mudah-mudahan Allah SWT selalu memberikan taufik
kepada kita semua, sehingga timbul rasa optimis dalam diri yang diiringi dengan
perasaan khawatir.
اعوذ بالله من
الشيطان الرجيم
إن الذين امنوا
والذين هاجروا وجاهَدوا فى سبيل الله اولئك يَرْجُون رحْمتَ الله واللهُ غفورٌ
رحيمٌ
Artinya: Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah,
mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha pengampun lagi Maha
Penyayang. (QS. Al- Baqarah:218).
0 komentar:
Posting Komentar