IKHLAS SUMBER KEBAIKAN
نحمد الله حمد الشاكرين ونؤمن به إيمان
الموقنين ونقر بوحدانيته إقرار الصادقين ونشهد أن لا إله إلا الله رب العالمين
وخالق السموات والأرضين ومكلف الجن والأنَس والملائكة المقربين أن يعبدوه عبادة
المخلصين فانه أغنى الأغنياء عن شركة المشاركين, والصلاة على نبيّه محمد سيد
المرسلين وعلى جميع النبيين وعلى اله وأصحابه الطيبين الطاهرين.
Anakku sayang..
Nabi Muhammad SAW suatu ketika
bercerita bahwa malaikat Hafadzoh, malaikat yang mencatat amal baik dan buruk
manusia, naik ke langit dengan membawa amal dari puasa, shalat, zakat,
amal-amal yang lainnya untuk diajukan ke hadapan Allah SWT. Dengan didampingi tiga ribu malaikat mereka sampai ke
langit ketujuh. Ketika mereka hendak melewati langit ketujuh tiba-tiba malaikat
penjaga langit ketujuh mencegahnya seraya berkata;
قوموا
واضربوا بهذا العمل وجهَ صاحبه وجوارحه واقفلوا على قلبه, إنى أحجب عن ربى ارتفاع
كل عمل لم يرد به ربى إنما أراد به غير الله لأنه أراد به رفعة , أمرنى ربى أن لا
أدع ولا أترك عمله يجاوزنى إلى غييرى.
Berhentilah kalian sampai di sini. Kembalikan amal-amal yang
kalian bawa kepada yang punya. Aku diperintah oleh Tuhanku untuk mencegah dan
tidak membiarkan setiap amal perbuatan
manusia yang dilakukan tidak karena Allah melewatiku
Malaikat Hafadzoh kemudian naik dengan hanya membawa amal
saleh yang dilakukan dengan ikhlas untuk diajukan kepada Allah SWT. Ketika
mereka telah berada di hadapan Allah SWT, Allah pun berfirman:
أنتم الحفظة على عمل عبدى وأنا الرقيب على قلبه إنه لم يردنى بهذا
العمل واراد به غيرى فعليه لعنتى ولعنة الملائكة عليه والسموات وما فيهن.
Wahai para malaikat yang menjaga amal hamba-hamba-Ku. Aku
yang mengawasi hati setiap hamba-Ku. Barang siapa yang melakukan perbuatan tidak
atas nama-Ku tetapi untuk yang lain maka baginya laknat-Ku, laknat para
malaikat, serta laknat makhlauk seisi langit.
Anakku sayang..
Sayyidina Ali bin Abi
Tholib Karramallahu Wajhah, berkata;
لا تهتموا لقلة العمل واهتموا للقبول
Janganlah engkau berduka sebab sedikit amal perbuatanmu,
tetapi berdukalah bila kelak amal perbuatanmu tidak diterima di sisi Allah SWT.
Seorang
sahabat pernah melihat Nabi menangis. Kemudian iapun bertanya;
ما يبكيك يا رسول الله؟ فقال تخوفت على امتى الشرك أما إنهم لا يعبدون
صنما ولكنهم يراءون باعمالهم
Gerangan apa yang membuat Engkau menangis ya Rasulullah? Nabi
menjawab: Aku khawatir umatku berbuat syirik. Mereka tidaklah menyembah
berhala. Akan tetapi mereka berbuat syirik disebabkan amal-amal perbuatan
mereka diiringi dengan riya.
Anakku sayang..
Setiap
jengkal kehidupan dunia diliputi dengan keinginan jiwa untuk selalu memiliki
dan mendapatkannya. Kecenderungan hati untuk selalu dekat hanya kepada Allah
SWT dengan membuang keinginan jiwa kepada yang lainnya disebut dengan ikhlas. Hanya
dengan ikhlas setiap amal perbuatan yang kita lakukan di dunia akan mendapatkan
pahala dari Allah. Ketersia-siaan, bahkan siksa yang kelak akan kita dapatkan
bila setiap amal perbuatan yang kita lakukan tidak dengan ikhlas, bukan
semata-mata karena Allah tetapi diiringi dengan motivasi lain.
Betapa halus tipu daya syetan. Dibalut hati ini dengan
kesombongan. Dia bisiki hati ini, bahwa kita orang yang paling dekat kepada
Allah, bahwa kita sebagai pemimpin yang adil yang dekat kepada bawahannya,
bahwa kita sebagai orang tua yang telah sukses mendidik anak-anaknya, bahwa apa
yang kita dapatkan, apa yang kita miliki, apa yang kita cintai, semuanya sebab
jerih payah kita sendiri. Itulah tipu daya syetan, mengalihkan hati ini dari
Allah kepada yang lainnya dengan teramat halus dan tanpa sadar kita telah
mengikuti ajakannya. Tidak heran jika nanti di akhirat banyak orang yang
bingung dan bersedih sebab melihat amal-amal baik yang mereka lakukan di dunia
ternyata menjadi amal buruk. Allah ceritakan keadaan mereka tersebut dalam
al-Qur’an surah az-Zumar ayat 47;
وبدا لهم من الله مالم يكونوا يَحْتسِبون
Dan jelaslah bagi
mereka azab dari Allah yang belum mereka perkirakan
Kemudian pada surat al-Kahfi ayat 103-104;
قل هلْ نُنَبِّئُكم
بِالْاَخْسرين اعْمالاً الذين ضَلَّ سَعْيُهم فى الحياة الدنيا وهم يَحْسبون
صُنْعًا
Katakanlah: “Apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang
yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia
perbuatannya dalam kehidupan di dunia, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka
berbuat sebaik-baiknya.
Anakku sayang..
Berbuat
dengan ikhlas, tidak hanya pahala dari Allah yang kelak akan kita dapatkan.
Lebih dari itu, dengan ikhlas seseorang dapat menjadi sumber kebaikan teruntuk
orang lain. Sebab di hatinya bersumber mata air hikmah yang kemudian
tersalurkan lewat kata-kata yang keluar dari lisannya. Nabi bersabda;
ما من عبد يخلص الله العملَ أربعين يوما إلا ظهرتْ ينابيعُ الحكمة من
قبله على لسانه
Tidak ada bagi seorang hamba yang berbuat ikhlas selama 40 hari
terkecuali keluar dari lisannya mata air hikmah yang bersumber dari dalam
hatinya.
Mengapa
ada anak yang tidak soleh? Mengapa rakyat tidak taat peraturan, bahkan bersikap
anarkis? Mengapa dunia pendidikan terasa jauh dari harapan, yaitu dapat
mencerdaskan serta menanamkan akhlakul karimah kepada anak didik? Lihatlah di
sekitar kita, anak-anak kita tanpa malu bercumbu di pinggir-pinggir jalan.
Penyebabnya, mungkin kita sebagai orang tua belum dapat menjadi orang tua yang
ikhlas, sebagai pemimpin belum menjadi pemimpin yang ikhlas, sebagai pendidik
belum mampu menjadi pendidik yang ikhlas, sebagai pejabat belum dapat menjadi
pejabat yang ikhlas beramal, sebagai hamba Allah belum mampu menjadi hamba
Allah yang ikhlas. Ucapan kita hanya sebatas pemanis di bibir, belum dapat
menjadi tauladan bagi pendengarnya. Itu dikarenakan setiap profesi yang kita
sandang tidak diiringi dengan keikhlasan, bukan semata-mata karena Allah.
Anakku sayang..
Mari
pada kesempatan kali ini, mulai detik ini, kita bersama bertekad untuk ikhlas
dalam setiap perbuatan yang kita lakukan. Sehingga tidak sia-sia amal-amal baik
kita selama di dunia. Bukan hanya itu, sebab dengan ikhlas akan lahir kebaikan
untuk orang lain. Karena ucapan yang kita sampaikan merupakan mata air hikmah
yang berasal dari hati kita yang ikhlas.
0 komentar:
Posting Komentar