ISTIQOMAH, DITOLONG DI DUNIA, MENDAPAT SURGA DI AKHERAT
الحمد لله الذى جعلنا من الناصحين ,
وافهمنا من علوم العلماء الراسخين . والصلاة والسلام على من نسخ دينُه أديانَ
الكفرة والطالحين , وعلى اله واصحابه الذين كانوا بتمسك شريعته صالحين .
Alhamdulilah, segala puji bagi Allah, kita kembali
berkumpul di masjid yang mulia ini dalam rangka melaksanakan kewajiban shalat
jum’at berjamaah. Shalawat dan salam selalu terkirim kepada baginda Rasulullah,
Muhammad SAW.
Anakku sayang..
Mari
sama-sama kita tingkatkan nilai taqwa kita kepada Allah SWT dengan cara
melaksanakan setiap perintah-Nya dan menjauhi setiap larangan-Nya. Sebagai
bentuk realisasi kepatuhan kita sebagai hamba,
وأُمِرْنا لِنُسْلِمَ لربّ العالمين ..
Dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta
alam (QS. Al-An’am: 71)
Anakku sayang..
Awan kelabu seperti terus menggelayut negeri ini. Berbagai
tragedi kecelakaan terus terjadi, baik darat, laut maupun udara. Belum lagi
prilaku anarkis dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Mulai tawuran antar
warga, pelajar, mahasiswa, serta kekerasan yang mngatasnamakan agama. Carut
marutnya penegakan hukum serta prilaku korup para penguasa menambah derita negeri
ini. Sementara, krisis ekonomi 1997 masih membekas dalam kehidupan kita. Kini
kita akan memasuki krisis perekonimian dunia babak kedua. Tahun depan
kemungkinan besar umat manusia harus menghadapi badai matahari dengan resiko
akan terjadinya kelangkaan pangan akibat kacaunya iklim di berbagai benua.
Terjadi kekeringan di suatu wilayah dan kebanjiran di muka bumi lainnya.
Harga-harga komoditas di pasaran dunia akan naik. Maka akan mengakibatkan turunnya
pendapatan dunia dan biaya hidup mengalami peningkatan.
Dalam kondisi seperti ini, siapkah kita menghadapinya? Bagi
jiwa yang rapuh, situasi seperti ini akan mmbawa dirinya ke dalam keputus
asaan. Dihalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Lupa bahwa kematian akan
datang. Bahwa kematian hanyalah perubahan keadaan. Ruh untuk sementara waktu
terpisah dari badan untuk kemudian dipersatukan di alam kubur. Sebagamana hadis
Nabi:
المؤمنون لا يموتون بل ينقلبون
Orang-orang mu’min tidaklah mati, namun hanya berpindah
tempat.
Anakku sayang..
Bagi seorang mu’min, betapapun sulit keadaan yang menimpa
dirinya. Ia akan tetap di jalan kebenaran. Tidak akan terpengaruh oleh situasi
dimana ia berada. Inilah makna istiqomah, yang berarti tetap dalam kebaikan,
melakukan apa yang menjadi kewajibannya dan meninggalkan setiap apapun yang
terlarang. Itu dilakukan dengan ikhlas, semata-mata karena Allah swt. Orang
yang istiqomah berarti telah menempatkan ucapan, jiwa dan raganya tetap di
jalan kebaikan. Oleh karenanya, di dunia ia akan ditolong Allah dan di akherat
akan mendapatkan surga-Nya. Allah berfirman dalan surat fushshilat ayat 30-32.
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
اِنَّ الذين قالوا رَبُّنا اللهُ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Allah sebagai
tuhannya
ثم استقاموا
Kemudian mereka berpegang teguh dengan pendiriannya, ikhlas
beramal, dan melaksanakan setiap apa yang menjadi kewajibannya.
تَتنزَّلُ عليهمُ الملائكةُ
Bagi orang-orang yang istiqomah, Malaikat akan turun
kepadanya untuk melapangkan dada-dada mereka dari setiap beban hidup yang
menghimpit. Diangkat rasa khawatir, rasa sedih dalam jiwa. Akan dilapangkan
pula jalan menuju kematian serta hari di mana manusia akan dibangkitkan dari
alam kubur.
الّا تَخافُوا
Malaikat berkata kepada mereka: Janganlah kamu takut terhadap
apa yang telah terjadi.
ولا تَحْزنُوا
Dan jangan kamu merasa bersedih hati terhadap apa-apa yang
akan terjadi dikemudian hari.
وَاَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الّتى كُنْتُمْ
تُوْعَدُون.
Dan bergembiralah kamu dengan mendapatkan surga yang telah dijanjikan
Allah kepadamu
نحن اوْلِياؤُكُمْ فى الحيوةِ الدنيا وفى
الاخرةِ
Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di
akherat.
وَلكُمْ فيها ما تَشْتَهِى اَنْفُسُكُمْ
ولكم فيها ما تَدَّعُون.
Di akherat kamu akan memperoleh apa yang kamu inginkan dan
memperoleh pula apa yang kamu minta
نُزُلًا مِنْ غَفُورٍ رحيمٍ
Sebagai hidangan bagimu dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang
Anakku sayang..
Mudah-mudahan kita menjadi pribadi-pribadi yang istiqomah, tetap
berpegang teguh dalam pendirian, ikhlas beramal, tetap melaksanakan setiap apa
yang menjadi kewajiban kita, dan tetap menjaga diri dari apa yang dilarang. Sesulit
apapun keadaan dan kondisi yang menghimpit hidup kita. Tidak hanya dengan
slogan lewat bibir, namun juga dengan aksi nyata. Pada akhirnya kita akan
mendapatkan pertolongan dari Allah dalam kehidupan dunia dan kelak akan memperoleh
surga di akherat.
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
وَنْ لَوِ اسْتَقَامُوْا على الطريقة
لَاَسْقَيْناهم ماءً غدقًا
Artinya: Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap
berjalan lurus di atas jalan agama Islam, maka benar-benar Kami akan member
minum kepada mereka rezeki yang banyak.
0 komentar:
Posting Komentar