Labels

Senin, 29 Februari 2016

TAFAKKUR


TAFAKKUR

الحمد لله الذى جعلنا من الناصحين , وافهمنا من علوم العلماء الراسخين . والصلاة والسلام على من نسخ دينُه أديانَ الكفرة والطالحين , وعلى اله واصحابه الذين كانوا بتمسك شريعتِه صالحين .

Alhamdulilah, segala puji bagi Allah. Semoga kita selalu dijadikan oleh-Nya menjadi orang-orang yang saling mengingatkan. Diberikan kepada kita pemahaman seperti pemahaman para kekasih-Nya, sehingga kita dapat memahami hakikat kehidupan ini. Shalawat dan salam selalu terkirim kepada baginda Rasulullah, Muhammad SAW.

Anak-anakku sayang…
Suatu ketika datang dua orang sahabat Nabi berkunjung ke kediaman Siti Aisyah radiallahu anha. Salah satunya kemudian berkata kepada Siti Aisyah:
 
فأَخْبِرِيْنا بأعجبِ شئٍ رأيتِهِ من رسول الله صلى الله عليه وسلم قال
Tolong beritahu kami sesuatu yang mengagungkan yang engkau lihat datang dari Rasulullah SAW.
 فبكتْ وقالتْ كلُّ أمرهِ كان عجباً أتانى فى ليلتى حتى مسَّ جِلْدُه جلدى ثم قال
Siti Aisyah menangis lalu berkata: Semua yang datang dari Rasullah menimbulkan kekaguman. Pernah di suatu malam aku bersamanya, teramat dekat hingga kulit tubuhnya menyentuh kulit tubuhku. Tiba-tiba beliau bersabda:
 
ذرِينى أتعبّد لربى عز وجل فقام إلى القِرْبة فتوضأ منها ثم قام يصلى فبكى حتى بَلَّ لِحيتُه ثم سجد حتى بلَّ الأرضُ ثم اضطجع على جنبه حتى أتى بلال يُؤَذِّنه بصلاةِ الصبح
Tinggalkanlah diriku. Aku akan beribadah kepada Tuhanku. Beliau kemudian menuju ke tempat air untuk berwudhu lalu melaksanakan shalat. Beliau menangis hingga membasahi jenggotnya kemudian sujud hingga air matanya membasahi tempat sujudnya. Setelah itu beliau berbaring di sisi lambungnya hingga kemudian datang Bilal untuk menyampaikan datangnya waktu subuh.
 
فقال يارسول الله ما يبكيك وقد غفر الله لك ما تقدم من ذنبك وما تأخّر؟
Bilal berkata: wahai Rasulullah, mengapa engkau menangis padahal Allah SWT telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu maupun yang akan datang di kemudian?

فقال ويْحَك يا بلال وما يمنعُنى أن أبكىَ وقد انزل الله تعالى علىّ فى هذه الليلة – إن فى خلقِ السموات والأرضِ واختِلافِ الليلِ والنهار لاياتٍ لأولى الألباب-
Nabi bersabda: Celaka wahai Bilal. Bagaimana mungkin aku bisa mencegah tangisanku saat Allah turunkan ayat kepadaku pada mala ini – Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,  dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal- ((QS. Ali Imron:190)
ثم قال ويْلٌ لمن قرأها ولم يتفكّرْ فيها
Kemudian Nabi bersabda: Celaka bagi orang yang membaca ayat tersebut dengan tidak bertafakkur, berfikir di dalamnya.

Anak-anakku sayang…
Tafakkur berarti berfikir dengan akal sehat untuk mengetahui hakekat keagungan ciptaan Allah SWT. Dengan berfikir kita bisa bercermin tentang kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan yang pernah kita lakukan. Berfikir tentang kebaikan akan mendorong kita untuk dapat berbuat baik. Menyesali dengan keburukan yang pernah kita lakukan akan mendorong kita untuk meninggalkan perbuatan buruk. Bahwa hari ini adalah bukti nyata semakin hilang umur kita, itu berarti semakin sedikit amal ibadah yang bisa kita perbuat serta semakin dekat ajal menghampiri kita.  Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk selalu bertafakkur dan memuji orang-orang yang menggunakan pikirannya. Firman-Nya dalam surat Ali Imron ayat 190:
    
الذين يذكرون الله قِياماً وقُعُودًا وعلى جنوبِهمْ ويتفكّرُون فى خَلْق السموات والأرضِ رَبّنا ما خلقْتَ هذا باطِلاً سبحانَك فقِنا عذابَ النار.
Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi, seraya berkata: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sis-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Nabi bersabda:  
تفكّرُ ساعةٍ خيرٌ من عبادة سنةٍ  
Tafakkur sesaat itu lebih baik ketimbang beribadah selama satu tahun.

Anak-anakku sayang…
Mari sama-sama kita biasakan diri untuk bertafakkur, merenung tentang kekuasaan Allah SWT sehingga hati ini lebih cinta, lebih cenderung kepada kehidupan akhirat. Sehingga kita bisa melaksanakan amal baik dan meninggalkan amal buruk di sisa-sisa umur kita.

Teruntuk anakku sayang,
Zahid dan yang masih ada dalam rahim bunda…
Semoga ridho Allah SWT selalu menyertai kita

0 komentar:

Posting Komentar

 

Followers

About Me

Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Translate