Labels

Jumat, 24 April 2015

RIDHO, NIKMAT DI ATAS SURGA

RIDHO, NIKMAT DI ATAS SURGA

الحمد لله وحده . والصلاة والسلام على من لا نبى بعده سيدنا محمد ابن عبد الله وعلى اله وأصحابه ومن سار على نهجه الى يوم القيامة.


Anak-anakku sayang..
Siapa yang tidak menginginkan surga dalam akhir perjalanan hidupnya? Tempat kenikmatan yang tak terkira, tak terbayangkan dalam pandangan, tak terasakan dalam perasaan, dan tak terbersit dalam hati. Namun ternyata ada nikmat yang lebih besar dari nikmat mendapatkan surga yaitu mendapatkan ridho Allah.

Anak-anakku sayang..
Kelak ada tiga kebahagiaan yang akan diperoleh oleh penghuni surga. Pertama, mendapatkan hadiah berupa kenikmatan-kenikmatan yang Allah berikan kepada mereka.

فلا تعلمُ نفسٌ ما أُخْفِيَ لهم مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جزاءً بما كانوا يعملون
Seseorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu bermacam-macam nikmat yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan (QS. As Sajadah: 17)
Kedua, ucapan salam, sebagai ucapan selamat dari Allah.
سلامٌ قَولاً مِنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍ
Kepada mereka dikatakan: “salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang (QS. Yasin: 58)
Ketiga, kebahagiaan terbesar yang Allah berikan kepada penduduk surga yaitu ridhonya Allah. Sebab dengan ridho-Nya kelak tidak ada hijab atau penghalang antara Allah dan hamba-Nya.
ورِضْوانٌ من اللهِ أكبرُ
Dan keridhoan Allah adalah lebih besar ketimbang mendapatkan surga beserta isinya (QS At Taubah: 72)

Anak-anakku sayang..
Ridho Allah tidak mungkin kita bisa dapatkan bila kita sendiri tidak ridho, tidak puas dengan apa yang Allah telah takdirkan teruntuk kita. Bila ada sesal, benci, tidak puas terhadap pendapatan rizki yang kita peroleh, jabatan yang kita dapatkan, status yang kita sandang, benci terhadap perbedaan pendapat diantara kita, intoleransi terhadap perbedaan suku, ras dan agama. Bukankah itu semua Allah telah takdirkan teruntuk kita? Sudah semestinya kita bersyukur, ridho, rela hati terhadap apa yang Allah telah tetapkan, sehingga kita lapang dada, tercipta kedamaian diantara kita. Allah murka terhadap hamba-Nya yang tidak ridho dengan apa yang telah menjadi suratan takdir-Nya. Dalam hadis qudsi Allah berfirman;   
أنا الله لا إله إلا أنا مَن لم يصبِرْ على بلائ ولم يشكُرْ نَعْمائ ولم يرضَ بقضائ فليتّخِذْ ربًّا سواىَ
Aku adalah Allah, tiada tuhan selain-Ku. Barang siapa yang tidak sabar terhadap ujian-Ku, tidak bersyukur atas nikmat-nikmat-Ku dan tidak ridho atas takdir-Ku, maka carilah tuhan selain-Ku.

Anak-anakku sayang..
Sifat ridho adalah buah dari cinta kita kepada Allah SWT. Bukankah derita akan terasa suka cita bila itu berasal dari yang kita cintai? Rela, legawa dengan apa yang Allah takdirkan kepada kita, baik maupun buruk. Itu bisa terjadi jika sudah ada cinta kita kepada-Nya.  
Mudah-mudahan kita menjadi pribadi yang ridho, rela, merasa puas terhadap apa yang telah Allah berikan sehingga Allah pun ridho kepada kita.
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
رَضِىَ اللهُ عنهم ورضُوْا عنهُ أولئك حِزْبُ اللهِ أَلَا إنّ حِزْبَ الله همُ الْمُفْلِحون
Allah ridho terhadap mereka dan merekapun merasa ridho, puas terhadap limpahan rahmat-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung (QS. Al Mujadilah: 22)


0 komentar:

Posting Komentar

 

Followers

About Me

Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Translate