ANAK INVESTASI AKHERAT
الحمد لله نحمده,
ونستعينه ونستغفره, ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا, من يهده الله فلا
مضل له, ومن يضلل فلا هادي له, ونشهد أن لا اله إلا الله وحده لا شريك له, وان
محمدا عبده ورسوله.
Alhamdulilah, segala puji
bagi Allah, tempat kita meminta pertolongan, ampunan, serta tempat perlindungan
dari keburukan nafsu dan buruknya tingkah laku kita. Barang siapa yang
mendapatkan petunjuk dari-Nya maka tidak akan tersesat. Sebaliknya, barang
siapa yang Allah sesatkan maka tidak akan ada jalan kebaikan teruntuknya. Kita bersaksi bahwa
tiada tuhan kecuali Allah, yang sendiri, tiada sekutu bagi-Nya. Dan kita
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.
Anak-anakku sayang..
Investasi terbesar yang
kita tanam untuk kehidupan akherat kelak adalah anak-anak kita. Nabi Muhammad
bersabda:
اذا مات ابن ادم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية, وعلم يُنتفع به, وولدٍ
صالح يدعوله (رواه مسلم)
Apabila anak Adam
meninggal dunia maka terputus amal ibadahnya terkecuali tiga perkara: shadaqah
jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholeh yang mendoakan kedua orang
tuanya (HR. Muslim)
Menurut Muhammad Sa’id
Mursi dalam bukunya Tarbiyatul Awlad Fil Islam, tiga perkara dalam hadis
tersebut ada dalam diri anak-anak kita.
Bila anak kita
melaksanakan shalat sebab didikan kita maka pahala shalatnya kita dapatkan
juga. Lalu anak kita tersebut mengajarkan shalat kepada cucu kita dan cucu kita
melaksanakan shalat maka pahala shalatnya kita dapatkan juga. Begitu seterusnya.
Setiap kebaikan yang kita ajarkan kemudian dilakukan oleh anak kita maka
pahalanya juga akan kita dapatkan. Didikan kita itu menjadi shadaqoh jariah
teruntuk kita.
Bila ilmu yang kita
miliki kita ajarkan kepada anak-anak kita tentang shalat, puasa, akhlak
terpuji, dan kebaikan lainnya. Kemudian dilaksanakan oleh anak kita maka ilmu
kita termasuk ilmu yang bermanfaat.
Bila anak-anak kita
mendoakan kita setelah kita meninggal dunia maka anak kita telah menjadi anak yang
sholeh.
Anak-anakku sayang..
Pada dasarnya setiap anak
tercipta dalam keadaan baik. Tergantung kedua orang tuanya yang kelak
membuatnya baik atau buruk.
كل مولودٍ يولد على الفطرة فأبواه يُهوّدانه ويُنصّرانه ويُمجِّسانه
Setiap anak terlahir dalam kondisi suci. Tergantung kedua orang tuanya yang akan membuatnya
menjadi seorang Yahudi, Nasrani atau Majusi.
Allah perintahkan kepada kita untuk mendidik,
mengajarkan diri kita sendiri agar terpelihara dari siksa api neraka dengan
cara melaksanakan setiap perintah Allah dan meninggalkan setiap larangan-Nya.
Allah juga perintahkan agar mendidik keluarga kita, anak-anak kita agar selalu
taat kepada Allah, melarang berbuat maksiat, mendidik mereka sehingga mereka
juga terpelihara dari siksa neraka. Allah katakan itu dalam surat at-Tahrim ayat 6:
يا ايها الذين امنوا
قوا انفسكم واهليكم ناراً
Hai orang-orang yang
beriman, periharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
Anak-anakku sayang..
Mari sama-sama kita didik
anak-anak kita dengan kebaikan sehingga mereka kelak menjadi penolong kita di
kehidupan akherat, menjadi shadaqoh jariah. Mereka melakukan kebaikan sebab
ilmu yang kita ajarkan. Dan mereka selalu mendoakan kita di setiap saat ketika
kita telah meninggalkan dunia ini. Jangan sampai kita berangkat ke alam akherat
dengan mewarisi keburukan kepada anak-anak kita. Itu berarti bukan pahala
tetapi dosa-dosa yang akan dikirim oleh anak-anak kita di dunia. Bukankah
setiap kebaikan yang kita tanam kepada seseorang akan berakibat baik kepada
kita? Begitupun sebaliknya, setiap keburukan yang kita tanam akan berakibat
buruk teruntuk kita ketika orang
tersebut melakukannya? Nabi bersabda:
من دعا إلى هدًى كان له من الاجر مثلُ أجور مَن تبعه لا ينقص ذلك مِن أجورهم
شيئًا, ومن دعا إلى ضلالة كان عليه من الإثم مثلُ اثام من ثبعه لا ينقص ذلك من
اثامِهم شيئًا.
Barang siapa yang
mengajak kepada kebaikan kepada orang lain maka ia akan memperoleh pahala
kebaikan dari orang yang diajaknya dengan tidak mengurangi sedikitpun kebaikan
orang tersebut. Dan barang siapa yang mengajak keburukan kepada orang lain maka
ia akan memperoleh dosa dari orang-orang yang melakukannya dengan tidak
mengurangi sedikitpun dosa keburukan orang tersebut.
Mudah-mudahan kita
beserta keluarga kita, istri, anak-anak kita, orang-orang yang hidup bersama
dalam rumah kita seperti orang tua, saudara, anak angkat, sampai kepada
pembantu rumah tangga kita, semoga semuanya selamat dari siksa api neraka
kelak.
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
يا ايها الذين امنوا
قوا انفسكم واهليكم ناراً وقودها الناس والحجارةُ عليها ملائكةٌ غِلاظٌ شديدٌ لا
يعصون اللهَ ما امرهم ويفعلون ما يُؤْمرُون.
Hai orang-orang yang
beriman, periharalah dirimu dan orang-orang yang hidup bersama dalam rumahmu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan (QS. At-Tahrim:6)
(11 Mei 2013, 2 bulan usia Moh.
As’ad Zahid)
0 komentar:
Posting Komentar