Labels

Sabtu, 11 Mei 2013

ANAK INVESTASI AKHERAT



ANAK INVESTASI AKHERAT

الحمد لله نحمده, ونستعينه ونستغفره, ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا, من يهده الله فلا مضل له, ومن يضلل فلا هادي له, ونشهد أن لا اله إلا الله وحده لا شريك له, وان محمدا عبده ورسوله.

Alhamdulilah, segala puji bagi Allah, tempat kita meminta pertolongan, ampunan, serta tempat perlindungan dari keburukan nafsu dan buruknya tingkah laku kita. Barang siapa yang mendapatkan petunjuk dari-Nya maka tidak akan tersesat. Sebaliknya, barang siapa yang Allah sesatkan maka tidak akan ada jalan  kebaikan teruntuknya. Kita bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah, yang sendiri, tiada sekutu bagi-Nya. Dan kita bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.

Anak-anakku sayang..
Investasi terbesar yang kita tanam untuk kehidupan akherat kelak adalah anak-anak kita. Nabi Muhammad bersabda:

اذا مات ابن ادم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية, وعلم يُنتفع به, وولدٍ صالح يدعوله (رواه مسلم)
Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputus amal ibadahnya terkecuali tiga perkara: shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya (HR. Muslim)
Menurut Muhammad Sa’id Mursi dalam bukunya Tarbiyatul Awlad Fil Islam, tiga perkara dalam hadis tersebut ada dalam diri anak-anak kita.
Bila anak kita melaksanakan shalat sebab didikan kita maka pahala shalatnya kita dapatkan juga. Lalu anak kita tersebut mengajarkan shalat kepada cucu kita dan cucu kita melaksanakan shalat maka pahala shalatnya kita dapatkan juga. Begitu seterusnya. Setiap kebaikan yang kita ajarkan kemudian dilakukan oleh anak kita maka pahalanya juga akan kita dapatkan. Didikan kita itu menjadi shadaqoh jariah teruntuk kita.
Bila ilmu yang kita miliki kita ajarkan kepada anak-anak kita tentang shalat, puasa, akhlak terpuji, dan kebaikan lainnya. Kemudian dilaksanakan oleh anak kita maka ilmu kita termasuk ilmu yang bermanfaat.
Bila anak-anak kita mendoakan kita setelah kita meninggal dunia maka anak kita telah menjadi anak yang sholeh.

Anak-anakku sayang..
Pada dasarnya setiap anak tercipta dalam keadaan baik. Tergantung kedua orang tuanya yang kelak membuatnya baik atau buruk.

كل مولودٍ يولد على الفطرة فأبواه يُهوّدانه ويُنصّرانه ويُمجِّسانه
Setiap anak terlahir dalam kondisi suci. Tergantung kedua orang tuanya yang akan membuatnya menjadi seorang Yahudi, Nasrani atau Majusi.
Allah perintahkan kepada kita untuk mendidik, mengajarkan diri kita sendiri agar terpelihara dari siksa api neraka dengan cara melaksanakan setiap perintah Allah dan meninggalkan setiap larangan-Nya. Allah juga perintahkan agar mendidik keluarga kita, anak-anak kita agar selalu taat kepada Allah, melarang berbuat maksiat, mendidik mereka sehingga mereka juga terpelihara dari siksa neraka. Allah katakan itu dalam surat at-Tahrim ayat 6:

يا ايها الذين امنوا قوا انفسكم واهليكم ناراً
Hai orang-orang yang beriman, periharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
    
Anak-anakku sayang..
Mari sama-sama kita didik anak-anak kita dengan kebaikan sehingga mereka kelak menjadi penolong kita di kehidupan akherat, menjadi shadaqoh jariah. Mereka melakukan kebaikan sebab ilmu yang kita ajarkan. Dan mereka selalu mendoakan kita di setiap saat ketika kita telah meninggalkan dunia ini. Jangan sampai kita berangkat ke alam akherat dengan mewarisi keburukan kepada anak-anak kita. Itu berarti bukan pahala tetapi dosa-dosa yang akan dikirim oleh anak-anak kita di dunia. Bukankah setiap kebaikan yang kita tanam kepada seseorang akan berakibat baik kepada kita? Begitupun sebaliknya, setiap keburukan yang kita tanam akan berakibat buruk teruntuk kita  ketika orang tersebut melakukannya? Nabi bersabda:

من دعا إلى هدًى كان له من الاجر مثلُ أجور مَن تبعه لا ينقص ذلك مِن أجورهم شيئًا, ومن دعا إلى ضلالة كان عليه من الإثم مثلُ اثام من ثبعه لا ينقص ذلك من اثامِهم شيئًا.
Barang siapa yang mengajak kepada kebaikan kepada orang lain maka ia akan memperoleh pahala kebaikan dari orang yang diajaknya dengan tidak mengurangi sedikitpun kebaikan orang tersebut. Dan barang siapa yang mengajak keburukan kepada orang lain maka ia akan memperoleh dosa dari orang-orang yang melakukannya dengan tidak mengurangi sedikitpun dosa keburukan orang tersebut.
Mudah-mudahan kita beserta keluarga kita, istri, anak-anak kita, orang-orang yang hidup bersama dalam rumah kita seperti orang tua, saudara, anak angkat, sampai kepada pembantu rumah tangga kita, semoga semuanya selamat dari siksa api neraka kelak.

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
يا ايها الذين امنوا قوا انفسكم واهليكم ناراً وقودها الناس والحجارةُ عليها ملائكةٌ غِلاظٌ شديدٌ لا يعصون اللهَ ما امرهم ويفعلون ما يُؤْمرُون.
Hai orang-orang yang beriman, periharalah dirimu dan orang-orang yang hidup bersama dalam rumahmu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (QS. At-Tahrim:6)  

(11 Mei 2013, 2 bulan usia Moh. As’ad Zahid)



0 komentar:

Posting Komentar

 

Followers

About Me

Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Translate