Labels

Rabu, 20 Maret 2013

BAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA


BAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

الحمد لله الذى جعلنا من الناصحين , وافهمنا من علوم العلماء الراسخين . والصلاة والسلام على من نسخ دينُه أديانَ الكفرة والطالحين , وعلى اله واصحابه الذين كانوا بتمسك شريعته صالحين .

Anakku sayang..
Alhamdulilah, segala puji bagi Allah, yang memerintahkan kepada kita agar bersyukur atas ni’mat iman yang telah diberikan-Nya. Perintah-Nya tersebut dibarengi dengan perintah bersyukur atas kasih sayang kedua orang tua terhadap kita.

اَنِ اشْكُرْلِي وَلِوَالِدَيْكَ 
Hendaklah engkau (manusia) brsyukur kepada-Ku dan kepada ibu bapakmu (QS. Luqman: 14)
Allah juga perintahkan kepada kita untuk beribadah hanya kepada-Nya dan meng esakan-Nya. Perintah tersebut dibarengi pula dengan perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua.

وقضى ربك اَلاّ تعبدوا اِلا ايّاه وبالوالدينِ احساناً
Tuhanmu telah memerintahkan, supaya kamu tidak menyembah selain Allah, dan hendaklah berbuat baik terhadap kedua orang tua (QS. Al-Israa: 23)
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah, Muhammad SAW, yang menginformasikan kepada kita bahwa perbuatan yang paling dicintai Allah setelah ibadah shalat adalah berbakti kepada kedua orang tua. Beliau juga mengatakan bahwa berbakti kepada kedua orang tua lebih baik dari berjihad di jalan Allah. Ada seorang sahabat yang ingin berjihad tapi tidak mendapat izin dari orang tuanya. Sahabat ini kemudian mengadukan hal tersebut kepada Nabi. Nabi menjawab;

نومك مع أبويك على فراشهما يضاحكانك ويلاعبانك افضل من الجهاد معى
Tidurmu bersama kedua orang tuamu sehingga mereka bisa tersenyum bahagia itu lebih baik daripada engkau pergi berjihad bersamaku.

Anakku sayang..
Allah SWT ketika berbicara tentang syukur, selalu menyandingkan nama-Nya dengan kata kedua orang tua. Ini menunjukkan betapa teramat mulya posisi orang tua di hadapan Allah. Durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar. Kita wajib mentaati perintah orang tua sepanjang bukan perkara maksiat. Setiap perintahnya yang bersifat mubah maka akan bernilai sunah bagi kita anaknya. Bila perintahnya bersifat sunah maka akan bernilai sunah mu’akkadah teruntuk kita.
Berbakti kepada orang tua yang masih hidup yaitu dengan cara berbuat baik teruntuk keduanya, melayaninya, menjaganya, memeliharanya, menjawab panggilannya, berbicara dengan sopan dan lemah lembut, memberi makan ketika mereka butuh, membeli pakaian yang mereka perlukan, melaksanakan setiap perintahnya, ketika berjalan bersamanya tidak boleh kita berada di depannya, merasa bahagia ketika ada bahagia yang dialami orang tua, dan merasa sedih ketika musibah menimpa kedua orang tua.
Sedangkan bakti kepada orang tua yang telah meninggal dunia yaitu sebagaimana jawaban Nabi terhadap pertanyaan seorang sahabat dari kalangan Anshar;

 يا رسول الله, هل بقِىَ من بِرِّ والديَّ من بعْدِ موتهما شيئٌ أَبَرُّ همابه؟ قال: نعم الصلاة عليهما, والاستغفار لهما, وإنقاذ عهدهما بعدهما, واكرام صديقهما, وصلة الرَحِمِ التى لا رَحِمَ لك الا مَن قَبلهما. فهذا الذى بقىَ عليك.
Wahai Rasulullah, adakah kebaikan yang tersisa dariku teruntuk kedua orang tuaku yang telah meninggal dunia? Nabi menjawab; yaitu dengan mendoakan keduanya, memohon ampunan terhadap dosa-dosanya, melunasi semua hutang-hutangnya, memulyakan para sahabat karibnya, dan menjaga silaturahim kepada orang-orang yang menyayanginya semasa hidupnya.  Demikianlah kebaikan yang tersisa darimu teruntuk kedua orang tuamu.


Anakku sayang..
Ujian ketaatan anak terhadap kedua orang tuanya yang sesungguhnya yaitu di saat orang tua telah lanjut usia. Sebab pada usia seperti ini dibutuhkan ekstra kesabaran. Lemahnya fisik mereka dapat mengakibatkan anak merasa jenuh, lelah, tidak jarang diiringi dengan perasaan jengkel. Pantas bila Allah SWT mengkhususkan berbuat baik terhadap orang tua di saat kondisinya telah lanjut usia;

اِمّا يبْلُغَنَّ عندك الكِبَرَ احدُهما او كِلاهما فلا تقلْ لهما اُفٍّ وَّلا تنْهَرْهما وقل لهما قولاً كريمًا
Jika salah seorang dari orang tua telah lanjut usianya, atau kedua-duanya sudah tua, janganlah sekali engkau berkata ‘Uf’, yaitu perkataan mengeluh atau merasa diri terbebani, dan janganlah engkau suka menggertak mereka.  Tetapi berkatalah dengan sopan santun dan lemah lembut. (QS. Al-Israa: 23)

Anakku sayang..
Marilah sama-sama kita introspeksi diri, mengapa anak-anak kita sulit untuk diatur? Mengapa mereka enggan menerima setiap nasehat? Mengapa mereka berprilaku kurang sopan? Malah terkadang melawan kita? Ada juga yang sampai melakukan perbuatan yang melanggar norma sosial dan agama? Jawabnya mungkin, sampai detik ini kita sendiri belum berusaha menjadi anak yang sholeh, yang menyayangi orang tua kita semasa hidupnya, yang mendoakannya ketika mereka telah tiada.
Ada baiknya mari kita berdoa sebagaimana yang terdapat di dalam al-Qur’an, surat al-Ahqaf ayat 15;

قال رَبِّ اَوْزِعْنِيْ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ التى اَنْعَمْتَ عليَّ وعلى وَالِدَيَّ
Ya Allah, Tuhan kami, berilah ilham kepada kami, agar kami selalu bisa bersyukur atas setiap ni’mat yang telah Engkau berikan, baik ni’mat hidayah, maupun ni’mat sehat walafiat. Berikan pula ilham kepada kami, agar kami selalu bisa bersyukur atas kasih sayang yang telah diberikan orang tua kami selama ini.

بارك الله لى ولكم فى القران العظيم, ونفعنى واياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم, وتقبل منى ومنكم تلاوتَه انه هو السميع العليم. اقول قولى هذا واستغفر الله العظيم لى ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات فاستغفروه انه هو الغفور الرحيم.


(Disajikan pada hari Jum’at, 22 maret 2013, sebagai rasa syukur atas kelahiran putra kami; MOHAMAD AS’AD ZAHID, semoga menjadi anak yang soleh.. Amiin)


0 komentar:

Posting Komentar

 

Followers

About Me

Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Translate