Labels

Senin, 04 Februari 2013

Maaf Kami



Maaf Kami

Tiga tahun kami mengasuhmu
Menatap wajah lugumu di deret bangku-bangku
Mendengar derap langkahmu masuk satu persatu
Di pintu kelas kami setia melepasmu

Kami, ayah-ibu sekolahmu
Tersenyum bangga setiap kali ada jawab darimu
Terasa sulit mata ini terpejam di malam-malam kami
Terpikir bagaimana cara engkau bisa terima yang kami beri

Lihatlah,
Air mata kakekmu, Ki Hajar Dewantara
Tumpah membasahi bumi Aceh, Nias, serta Sulawesi Selatan
Detak jantungnya menghentak kota Yogya dan Jawa Tengah
Perasaan jiwanya meletup-letup lewat lumpur Sidoarjo
Cukup kami yang merasakannya

Namun,
Mereka rebut hak asuh kami atasmu
Bukankah kami yang lebih mengerti tentang dirimu
Susu ibu guru minuman keseharianmu
Bahagiamu esok adalah cinta kami

Kini engkau menangis dalam keranda kematianmu
Engkau telan pil UN hasil pemberiannya
Tubuhmu mengejang
Nafasmu tersengal

Maaf kami
Hanya itu
Kami akan sebar berita duka ini:
“Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raj’iun”
Telah meninggal dunia Pendidikan Nasional


                                                                                            Unisma, 23 Juni 2006

0 komentar:

Posting Komentar

 

Followers

About Me

Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Translate