Maaf Kami
Tiga tahun
kami mengasuhmu
Menatap wajah
lugumu di deret bangku-bangku
Mendengar
derap langkahmu masuk satu persatu
Di pintu kelas
kami setia melepasmu
Kami, ayah-ibu
sekolahmu
Tersenyum
bangga setiap kali ada jawab darimu
Terasa sulit
mata ini terpejam di malam-malam kami
Terpikir
bagaimana cara engkau bisa terima yang kami beri
Lihatlah,
Air mata
kakekmu, Ki Hajar Dewantara
Tumpah
membasahi bumi Aceh, Nias, serta Sulawesi Selatan
Detak
jantungnya menghentak kota Yogya dan Jawa Tengah
Perasaan
jiwanya meletup-letup lewat lumpur Sidoarjo
Cukup kami
yang merasakannya
Namun,
Mereka rebut
hak asuh kami atasmu
Bukankah kami
yang lebih mengerti tentang dirimu
Susu ibu guru
minuman keseharianmu
Bahagiamu esok
adalah cinta kami
Kini engkau
menangis dalam keranda kematianmu
Engkau telan
pil UN hasil pemberiannya
Tubuhmu
mengejang
Nafasmu
tersengal
Maaf kami
Hanya itu
Kami akan
sebar berita duka ini:
“Inna Lillahi
Wa Inna Ilaihi Raj’iun”
Telah
meninggal dunia Pendidikan Nasional
Unisma,
23 Juni 2006
0 komentar:
Posting Komentar