HAKEKAT KEMATIAN
الحمد لله الذى جعلنا من الناصحين , وافهمنا من علوم العلماء الراسخين
. والصلاة والسلام على من نسخ دينُه أديانَ الكفرة والطالحين , وعلى اله واصحابه
الذين كانوا بتمسك شريعته صالحين .
Anakku
sayang…
Alhamdulilah,
segala puji bagi Allah, tempat kita tercipta dan kepada-Nya tempat berlabuh
setiap derita. Bila setiap duka dapat tertata oleh kata, maka yakinlah bahwa
kematian tak kan punya tempat bagi lisan untuk mengucapkannya oleh seabab
derita yang tak terkira.
Anakku
sayang…
Mari
bersama kita tingkatkan nilai taqwa kita kepada Allah SWT dengan cara
melaksanakan setiap perintah-Nya dan menjauhi setiap larangan-Nya. Sebagai
bentuk realisasi kepatuhan kita sebagai hamba,
وأُمِرْنا لِنُسْلِمَ لربّ العالمين ..
Dan
kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam (QS. Al-An’am: 71)
Anakku
sayang..
Pada
masa Rasulullah, kaum musyrikin sangat amat mengharapkan kematian Nabi. Ini
terekam di dalam al-Qur’an surat at-Thuur ayat 30:
نتربّصُ به ريْبَ الْمنُوْن.
“Kami
tunggu-tunggu kecelakaan akan menimpa Muhammad”.
Kemudian
Allah SWT menjawab ucapan kaum musyrikin tersebut dengan mengatakan bahwa
kematian bukan hanya akan menimpa Muhammad, kematian juga pasti akan menimpa
mereka. Jawaban Allah tersebut dapat dilihat di dalam al-Qur’an surat al-Anbiya
ayat 34-35:
وما جعلْنا لِبشَرٍ مِنْ قبلك الخُلْدَ.
Dan
tidak Kami jadikan hidup abadi bagi seorangpun sebelum kamu, wahai Muhammad.
افَإنْ مِتَّ فهم الخالدون.
Apakah
jika engkau meninggal, mereka akan hidup abadi?
كل نفسٍ ذائقة الموت. وَنَبْلُوْكم بالشَّرِّ والخيرِ فِتْنَةً.
والينا تُرجعون.
Setiap
jiwa akan merasakan pedihnya ruh yang tercabut dari jasadnya. Kami akan uji
kamu dengan berbagai macam kesusahan serta berbagai ni’mat. Dan kepada Kami
kamu akan kmbali untuk menerima balasan dari apa yang telah kamu perbuat.
Anakku
sayang..
Salah
satu rahasia milik Allah SWT adalah kematian. Hanya Dia yang mengetahui kapan
dan dimana kematian itu akan tiba. Manusia, siapapun dia, apapun jabatan dan
posisinya, berharta maupun rakyat jelata, pasti akan dijemput oleh kematian.
Hakekat
kematian adalah hanyalah perubahan keadaan kita. Ruh untuk sementara waktu
terpisah dari jasadnya. Untuk kemudian dipersatukan kembali di alam kubur.
Dengan demikian, kematian itu sebatas memindahkan keadaan kita dari alam dunia
menuju alam kubur. Setelah itu kita akan dibangkitkan pada hari kiamat dan
dikumpulkan di padang Mahsyar.
Anakku
sayang..
Ada
dua keadaan yang kita jumpai sesaat setelah kematian datang. Pertama, kita akan
kehilangan mata sebagai alat penglihatan, telinga sebagai alat pendengar, lidah
sebagai alat perasa, tangan sebagai alat penjangkau apa yang kita ingini, kaki
untuk menapaki setiap tempat yang ingin dituju, dan segenap anggota badan
lainnya yang menjadi penopang keberadaan kita di dunia ini. Kita juga akan
kehilangan seluruh keluarga, kerabat, sahabat, orang-orang yang kita sayangi
dan menyayangi kita, harta yang kita miliki, serta jabatan yang kita sandang.
Maka
ketika kita menyukai apa yang ada di dunia ini, akibatnya kita akan menyesali
dan merasa sedih meninggalkan semuanya. Sebaliknya, bila rasa mencintai kita
kepada semuanya hanya karena Allah, maka kematian adalah awal kegembiraan
sebagai anugerah yang tidak ternilai harganya.
Keadaan
kedua yang akan kita jumpai setelah kematian datang adalah terungkapnya sesuatu
yang ketika di dunia tidak terlihat. Akan terpampang dengan jelas apa-apa yang
telah kita lakukan di dunia. Maka ketika itu, timbul rasa sesal sebab perbuatan
buruk yang telah kita lakukan selama di dunia. Allah berfirman dalam surat
al-Israa ayat 14;
كفى بنفْسشكَ اليَوْمَ عليك حسِيْبًا
Cukuplah
saat ini dirimu sendiri sebagai pembuat perhitungan.
Anakku
sayang..
Demikianlah
keadaan kita sesaat setelah kematian tiba, sebelum jasad ini dipendam di dalam
kubur. Setelah ruh kita dikembalikan kepada jasadnya, maka ni’mat dan siksa
kubur siap menanti kita. Sampai kemudian tiba saatnya kita dibangkitkan dari
alam kubur pada hari kiamat kelak. Ada baiknya marilah sama-sama kita renungkan
sebuah hadis Nabi yang menggambarkan keadaan manusia pada hari kiamat nanti.
يُحشرُ الناسُ يوم القيامةِ كما ولدتهم أمهاتُهم, حُفاةً عُراةً,
فقالت عائشة رضى الله عنها: الرجال والنساء؟ قال نعم, قالت وَاسوْأتاه, ينظر
بعضُهُ بعضا؟ فضرب النبى عليه الصلاة والسلام يده على منكبيه وقال: يا ابنة أيى
قحافة اشتعل الناس يومئذٍ عن النظر, وشخصتْ أبصارُهم إلى السماء, يقفون أربعين سنة
لا يأكلون ولا يشربون, فمنهم من يبلغ العَرَقُ إلى قدميه, ومنهم من يبلغ الى
ساقيه, ومنهم من يبلغ الى بطنه, ومنهم من يبلغ الى صدره, والعرق يكون من طول
الوقوف.
Pada
hari kiamat nanti manusia dikumpulkan dalam keadaan tanpa alas kaki dan tanpa
pakaian sehelaipun. Aisyah lalu berkata: Apakah
lelaki dan wanita berkumpul di
satu tempat? Nabi menjawab: Iya. Aisyah kembali berkata: Alangkah malunya mereka,
sebagian melihat kepada sebagian yang lainnya. Nabi bersabda sambil menepuk
punggung Aisyah; Wahai putri Abi Qohafah, manusia saat itu sibuk memikirkan
diri mereka masing-masing seraya mengarahkan pandangan mereka ke langit. Mereka
berdiri selama 40 tahun, tidak makan dan tidak minum. Oleh karena lamanya
penantian, keringat mereka ada yang mencapai mata kaki, ada yang mencapai
betisnya, ada yang mencapai perutnya, dan ada pula yang mencapai dada mereka.
Anakku
sayang..
Mudah-mudahan
dengan lebih mengenal arti dari kematian, kita dapat waspada diri, lebih
berhati-hati dalam berbuat, lebih banyak mencari bekal untuk kehidupan kelak
setelah kehidupan di dunia ini. Ingat anakku, bahwa kehidupan hari ini adalah
cermin untuk kehidupan esok yang abadi. Jika
hari ini kita ada maka ketiadaan itu pasti akan ada. Kematian itulah jawabannya.
Bila tidak hari ini maka hari esok, bila bukan esok maka yakinlah hari lusa.
Akhirnya
ayahmu tutup dengan firman Allah
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
فإنما هي زَجْرةٌ واحدةٌ فاِذاهُمْ بالسَّاهِرةِ
Artinya:
Sesungguhnya pengembalian itu hanya dengan satu tiupan saja. Maka tiba-tiba
mereka telah hidup kembali di permukaan bumi (QS: an-Naaziat: 13-14).
0 komentar:
Posting Komentar